Bisnis Essential Oil

Bisnis Essential Oil – Tren hidup sehat kian menjamur. Dari mulai diet makanan sehat, beragam jenis olahraga sampai detoks menggunakan bahan alami.

Walaupun memerlukan pengeluaran lebih, nyatanya orang-orang masih percaya akan khasiat dan lantas meminatinya. Anda penggemar aroma therapy? Minyak atsiri atau minyak esensial (essential oil) pastinya tak asing lagi.

Aroma therapy sudah banyak digunakan oleh banyak kalangan. Essential oil dikenal dikenal memiliki ragam khasiat. poker 99

Sederet benefit yang dapat didapat dari minyak ini, mulai dari aroma harum, segar, hingga rasa hangat. Cara penggunaannya cukup mudah, Anda hanya cukup perlu meneteskannya ke diffuser berisi air bersih, lalu aromanya segera menguap dan tercium melalui udara yang menghembus keluar. www.americannamedaycalendar.com

Terkadang, ada juga yang lebih memilih untuk mengoleskannya langsung ke beberapa bagian tubuh. Tingginya permintaan pasar dan besarnya potensi bisnis yang ada dari penggunaan minyak atsiri membuat usaha bermodal mini ini semakin dilirik.

Bisnis Essential Oil

Apalagi jenis wewangian tersebut juga ramai digandrungi oleh beragam kalangan, baik itu dewasa hingga anak-anak. Alhasil berbisnis minyak atsiri sukses menjadi gula-gula yang menarik para pegiat bisnis.

Penggunaan minyak atsiri juga sudah merambah dunia internasional. Sebut saja Inggris, Amerika Serikat Kanada dan beberapa negara di belahan dunia lainnya juga sudah menggunakan minyak atsiri sebagai aroma therapy.

Apa itu Essential Oil?

Essential oil bukanlah minyak yang seperti pada umumnya, sebab kandungan yang ada didalamnya tidak mengandung asam lemak sedikitpun. Komponen dari essential oil benar-benar murni dari ekstrak tanaman atau tumbuhan yang jadi sumber olahannya.

Adapun bagian dari tumbuhan yang diambil minyak astirinya meliputi daun, bunga, biji, akar, ranting, hingga kulit. Untuk memperoleh atau mendapatkan essential oil pada tanaman ada beberapa cara yang ditempuh, akan tetapi biasanya melalui penyulingan atau destilasi.

Prinsip destilasi adalah memisahkan komponen suatu cairan, berdasarkan tekanan uap atau titik didih masing-masing. Agak rumit memang jika merunut prosesnya lebih detil.

Sumber dan proses tersebutlah yang kemudian membuat harga minyak essential tergolong mahal. Per botol ukuran 15 ml saja, bisa dibanderol lebih dari Rp300 ribu.

Manfaat Essential Oil untuk Kesehatan

Selain mempunyai manfaat untuk relaksasi dan menenangkan pikiran karena aromanya, essential oil juga bisa jadi obat penawar berbagai penyakit. Untuk yang mempunyai anak kecil, essential oil kerap dijadikan media alternatif penyebuh flu paling ampuh.

Apalagi dengan menggunakan minyak atsiri yang berbahan dasar alamo, dapat mengurangi efek buruk penggunaan obat kimia pada anak.

Akan tetapi tiap-tiap jenis minyak essential memberi manfaat yang berbeda. Berikut ini ialah deretan khasiat dari minyak essential yang dapat Anda dapatkan berdasarkan kandungan bahan alaminya:

1. Peppermint: Usir masalah pencernaan

Oil dengan ekstrak peppermint mengandung senyawa yang dapat menenangkan otot-otot pencernaan dan membantu mengeluarkan gas penyebab sakit perut. Jadi bila sedang mual, diare, atau kram perut, coba oleskan perut dengan peppermint oil ini.

 2. Lavender: Atasi susah tidur

Sebuah penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa aroma lavender dapat meningkatkan gelombang alfa di otak yang terkait dengan relaksasi dan tidur nyenyak. Bahkan dengan mengoleskan essensial oil yang beraroma lavender ke atas perut sembari dipijat, essential oil ini bisa juga meringankan gejala Premenstrual Syndrome atau yang biasa disebut dengan singkatan PMS.

3. Tea Tree: Mencegah infeksi

Tea tree oil Ialah salah satu minyak essential yang banyak dipilih untuk melawan infeksi kulit berkat sifat antibakteri, antiseptik, dan antijamur. Untuk mengatasi ketombe contohnya, kamu dapat mengoleskan beberapa tetes essential oil ini di kepala secara langsung atau kamu dapat mencampurkannya dengan shampoo sebelum digunakan untuk keramas.

4. Lemon: Perbaiki mood

Berdasarkan penelitian yang diadakan di Jepang, aroma dari essential oil lemon dapat membantu mengendalikan gejala depresi. Bahkan, penggunaannya mampu kurangi pemakaian obat antidepresan pada penderita depresi.

Karena aroma yang dihasilkan oleh essential oil ini dapat menaikkan suasana hati, minyak yang satu ini juga baik untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi Anda.

Selain itu, essential oil dapat juga dicampurkan bersama dengan produk pembersih rumah, bahkan teh hangat. Akan tetapi lagi-lagi, anda harus menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh saat hendak menggunakannya.

Harga essential oil sebagai bahan baku memang terhitung mempunyai harga yang mahal. Maka dari itu untuk terjun ke bisnis tersebut paling tidak modal Rp10 juta harus dimiliki.

Apa masih bisa dikatakan bisnis modal kecil? Tentu saja iya, karena potensi keuntungannya yang nanti Anda peroleh akan berlipat ganda.

Lagipula, modal tersebut bersifat produktif karena digunakan untuk membeli berbagai macam kebutuhan bisnis. Mulai dari esensial oil, tungku pembakaran, lilin tea light, bunga-bunga dan batang-batang kering, pewarna bunga kering, packaging dan lain-lain.

Bila perlu, anda bisa meminta bantuan dari aroma terapis yang sudah tersertifikasi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa setiap formula dan racikannya benar-benar aman.

Itu kalau Anda ingin membuat brand sendiri ya, berbeda jika menjadi reseller.

Pasalnya, pada saat ini beberapa pelopor essential oil sudah membuka kesempatan kepada setiap orang untuk menjadi reseller produk mereka. Mekanismenya, Anda perlu mendaftarkan diri sebagai member terlebih dahulu.

Setelah anda bergabung pada Wholesale Membership, diskon sebesar 24% bisa Anda dapatkan untuk setiap pembelian produk essential oil, entah essential oil dalam bentuk eceran ataupun dalam bentuk paket.

Keuntungan Berbisnis Essential Oil

Dalam survei Market Demand of Essential Oils Worldwide from 2010 to 2020, survey tersebut menunjukkan bahwa permintaan essential oil meningkat cukup signifikan di setiap tahunnya.

Pada tahun 2015, Amerika Serikat menjadi salah satu pasar terbesar essential oil dengan nilai mencapai USD3,36 miliar. Potensi itupun akhirnya melahirkan tren bisnis yang turut menyambangi Tanah Air, terutama pada setahun belakangan.

Sebenarnya bisnis modal kecil ini terbilang minim kendala. Soal ketersediaan bahan baku, Indonesia sebagai penghasil rempah yang bergelimang tentu tak akan mengalami krisis dalam hal tersebut.

Bisnis Essential Oil 1

Hanya terdapat beberapa jenis essential oil saja yang kemungkinan perlu dibeli lewat importir lantaran keterbatasan jumlahnya, seperti lavender dan avocado.

Rata-rata orang yang sudah menjalani bisnis essential oil, mereka bisa meraup keuntungan bersih sebanyak 40 persen dari omset.

Dari keuntungan ini, banyak pula diantara mereka yang kemudian sudah balik modal pada tahun kedua usaha.

Kesimpulannya, penggunaan aroma therapy kini sudah amat luas. Bukan lagi identik dengan tempat spa atau salon kelas menengah atas.

‘Oase’ untuk kesehatan jasmani dan rohani, begitulah kira-kira imej yang melekat pada essential oil. Pada saat ini essential oil menjadi tren yang benar-benar memberi khasiat, semua orang lantas mendambakannya.

Nah, jikalau Anda bisa menyuplai demand atau permintaan tersebut, tentu essential oil akan menjadi bisnis modal kecil yang berbuah untung melimpah.

Bioetanol Singkong Yang Ramah Lingkungan

Bioetanol Singkong Yang Ramah Lingkungan – Bertambahnya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di kalangan masyarakat luas, tidak hanya menimbulkan permasalahan, akan tetapi juga memberikan peluang bisnis baru bagi para produsen energi alternatif. Bermacam penelitian pun mulai dikembangkan demi mendapatkan sumber energi pengganti yang harganya relatif lebih murah dan pastinya ramah bagi lingkungan sekitar. Contohnya saja bioetanol singkong yang saat ini mulai dikembangkan diseluruh dunia sebagai pengganti BBM.

Bioetanol singkong juga digunakan sebagai salah saty energi alternatif yang potensial karena pada dasarnya tumbuhan singkong (ketela pohon) memiliki kandungan pati, gula atau selulosa yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembuatan bahan bakar alternatif. Banyaknya bahan baku singkong dan mudahnya proses dari pembuatan bahan bakar tersebut, menjadikan bioetanol singkong sebagai alternatif yang tepat bagi masyarakat. Sehingga tak heran, ketika harga BBM naik, bioetanol singkong dipilih masyarakat sebagai salah satu energi pengganti yang diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk masa-masa yang akan datang. poker99

Konsumen

Mulanya bioetanol dipakai untuk bahan baku industri kimia, kosmetik, dan farmasi. Akan tetapi dengan meningkat nya kebutuhan bahan bakar minyak yang semakin tinggi, bioetanol mulai diinovasikan menjadi bahan bakar alternatif untuk menggantikan keberadaan BBM yang sekarang ini semakin mahal. https://www.americannamedaycalendar.com/

Bioetanol Singkong Yang Ramah Lingkungan

Target pasar yang diincar pelaku usaha energi alternatif ialah kalangan masyarakat bawah di daerah pinggiran kota maupun pedesaan. Harga BBM yang tinggi juga dan mulai beralihnya bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, menjadikan bahan bakar bioetanol sebagai pilihan yang tepat masyarakat karena harganya relatif hemat. Bioetanol 98% bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang sama dengan pertamax, sedangkan bioetanol 80% dan 96% dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor etanol.

Info Bisnis

Sebenarnya Bioetanol bukan merupakan barang baru lagi didalam dunia industri. Berbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi telah mengembangkan bioetanol sejak pada tahun 1980-an silam. Tetapi sayangnya saat itu keberadaannya masih kalah bersaing dengan bahan bakar minyak yang harganya disubsidi.

Bioetanol ialah etanol yang terbuat dari sumber hayati atau tanaman yang mengandung komponen pati, gula, atau selulosa. Di Indonesia, tanaman yang memiliki potensi untuk menghasilkan pati, gula, atau selulosa antara lain singkong, gandum, jagung, tebu, garut, ganyong, ubi jalar, dan lain sebagainya. Bagi kalian yang tertarik untuk memproduksi bahan bakar bioetanol, berikut ini kami informasikan salah satu contoh proses pembuatan bioetanol singkong dengan cara yang cukup sederhana.

Pembuatan Bioetanol Singkong

1. Pertama, singkong diparut terlebih dahulu. Setelah itu direndam untuk diambil patinya.

2. Langkah selanjutnya yaitu merebus pati dan tambahkan cendawan Aspergillus sp yang akan menghasilkan enzim alfamilase dan glikoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa atau gula sederhana.

3. Lalu, glukosa difermentasikan selama 3 hari dan menjadi 3 lapisan (lapisan terbawah endapan protein, diatasnya ada air dan etanol. Dan hari ke 4 hasil fermentasi yang diperoleh akan direbus pada suhu 78°C.

4. Yang terakhir, lakukan penyulingan. Penyulingan dengan cara yang normal dapat menghasilkan etanol dengan kadar 60%, sedangkan untuk penyulingan yang dilakukan dua kali akan menghasilkan etanol dengan kadar 96%.

5. Bioetanol singkong pun, siap untuk dipasarkan.

Kelebihan Bisnis

Peluang bisnis bioetanol semakin hari semakin terbuka lebar. Kebutuhan dalam pasar bisnis yang selalu terus menerus meningkat dan tersedia nya persediaan singkong yang cukup melimpah, menjadikan prospek bisnis tersebut semakin menjanjikan untung besar setiap bulannya. Selain hal itu, bioetanol juga mengandung 35% oksigen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dari hasil pengolahan  tersebut yang didapatkan menjadikan bioetanol singkong sebagai salah satu bahan bakar yang ramah lingkungan, karena gas buangnya rendah terhadap senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai polutan (sumber polusi).

Kekurangan Bisnis

Kendala bisnis yang sering dihadapi para pelaku usaha adalah kurangnya sosialisasi pemerintah maupun swasta akan peranan energi pengganti. Pada saat ini masyarakat luas masih sangat bergantung kepada bahan bakar minyak bersubsidi sehingga produsen bioetanol singkong masih harus berusaha keras untuk meyakinkan calon konsumennya tentang kelebihan bahan bakar nabati (bioetanol). Dibalik itu, sampai hari ini persediaan bioetanol singkong juga masih belum bisa stabil. Sehingga tidak jarang sebagian dari konsumen yang sudah menggunakan bioetanol, kini akhirnya kembali lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM), karena pasokan bioetanol di daerahnya masih belum stabil.

Strategi Pemasaran

Logika pemasaran, dan berdasarkan itu, untuk bisnis diharapkan membutuhkan strategi yang mendukung dari pemasaran produk bioetanol singkong, dapat dilakukan dengan cara menawarkan inovasi produk baru yang memberikan solusi pasti bagi permasalahan para konsumen. Misalnya saja seperti strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Energi Karya Madani ialah menciptakan kompor etanol 80% dengan harga jual yang relatif cukup terjangkau. Dengan resiko kebocoran yang sangat kecil, kompor bioetanol terbilang lebih hemat jika dibandingkan dengan kompor minyak dan aman bagi para konsumennya. Melalui sistem keagenan atau kemitraan yang diterapkan, pada saat ini produk kompor etanol telah berhasil menjangkau pasaran pedesaan dan pinggiran kota seperti wilayah Bogor, Jakarta, Sukabumi, dan Cianjur.

Bioetanol Singkong Yang Ramah Lingkungan

Kunci Sukses

Pada masa-masa tumbuh dari pertumbuhan singkong yang masih tetap tumbuh dengan subur di Indonesia, dapat dipastikan bila bisnis bioetanal singkong ini masih bisa berkembang pesat dan menjanjikan untung yang cukup besar. Berkaitan dengan hal tersebut, sebagai pembaca harus selalu membekali diri kalian dengan pengetahuan dan skill khusus di bidang energi terbarukan, dan ciptakan bioetanol dengan kualitas unggul sebagai salah satu energi alternatif yang diminati para konsumennya untuk jangka waktu saat ini dan juga jangka waktu masa-masa yang akan datang.

Analisa Ekonomi

Asumsi

Produksi bioetanol singkong kapasitas 200 liter/hari

Harga jual Bioetanol singkong 80% adalah Rp 5.500,00/ liter

Modal awal

Sewa bangunan per tahun                       Rp  25.000.000,00

1 set mesin terbuat dari drum                 Rp  75.000.000,00+

Total                                         Rp 100.000.000.00

Penyusutan mesin setelah digunakan selama 5 tahun :

1/60 bulan x Rp 75.000.000,00           =     Rp 1.250.000,00

Biaya operasional per bulan

Bahan baku singkong :

(800 kg x Rp 600 x 26 hari)                   Rp 12.480.000,00

Bahan tambahan                                Rp    500.000,00

Bahan bakar (Rp 50.000,00 x 26 hari)          Rp  1.300.000,00

Biaya gaji karyawan

(@ Rp 900.000,00 x 3 orang)                   Rp  2.700.000,00

Biaya listrik, air, dan telepon               Rp  1.500.000,00

Biaya sewa bangunan (Rp 25 juta : 12 bln)     Rp  2.083.300,00

Biaya penyusutan mesin                        Rp  1.250.000,00+

Total                                         Rp 21.813.300,00

Omset per bulan

Penjualan bioetanol 80% per bulan :

(200 liter x Rp 5.500,00 x 26 hari)           Rp 28.600.000,00

Laba bersih per bulan

Rp 28.600.000,00 – Rp 21.813.300,00     =     Rp 6.786.700,00

ROI (Return of Investment)

(Modal awal : laba bersih per bulan)    =     15 bulan

Semoga informasi peluang usaha yang mengangkat judul tentang bioetanol singkong menguntungkan dan ramah lingkungan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk berani berinovasi dan tak pernah lelah untuk berkarya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Bisnis Lem Yang Merekatkan Laba

Bisnis Lem Yang Merekatkan Laba – Bagi masyarakat awam, lem sering dianggap sebagai barang remeh yang hanya digunakan sesekali. Kebutuhan lem untuk kebutuhan rumah tangga memang belum dianggap serius. Namun, ternyata, banyak sekali sektor industri yang membutuhkan lem dalam proses produksinya. Meski pembelinya tidak sebanyak pembeli ritel, akan tetapi lem untuk industri menjanjikan keuntungan yang menggiurkan.

Beberapa pemain dalam bisnis lem ini bernama Agustinus Witanto, pemilik Greatchemindo Satria Putramas (GSP) dan Yuliansyah, owner PT Gilang Lemindo. Baik Agus maupun Yuliansyah memproduksi lem epoxy. Lem ini terdiri dari dua komponen, yaitu resin dan hardener (pengeras). Pada umumnya, lem epoxy diaplikasikan pada kayu. Akan tetapi lem epoxy juga dapat dimodifikasi sehingga bisa digunakan untuk merekatkan bahan besi, baja, tembaga, plastik, kayu dan keramik. pokerasia

Agus fokus memproduksi lem epoxy untuk digunakan pada pembuatan atau perawatan kapal kayu. Setelah riset yang diadakan di Jawa Timur, ia melihat peluang usaha membuat lem untuk kebutuhan kapal kayu. www.mrchensjackson.com

Bisnis Lem Yang Merekatkan Laba

Selain menjual lem epoxy pada produsen kapal, dia juga menawarkan produk ini pada nelayan. “Dulu nelayan memperbaiki kerusakan kapal kayu dengan semen, padahal itu tak bagus, jadi kami edukasi agar mengubahnya jadi lem epoxy,” katanya.

Agus sempat memproduksi lem untuk kebutuhan alas kaki. Lantaran pembayaran yang macet, ia menghentikan produksi itu lalu beralih memproduksi lem berbasis epoxy untuk perkapalan pada 2013.

Agus menegaskan, prospek usaha ini cukup bagus. Permintaan lem di pabriknya terus meningkat. Dibandingkan produksi pada 2013, tahun lalu ia menikmati pertumbuhan lebih dari 100%. “Pada semester II 2014, peningkatan permintaan mencapai 80% dari semester sebelumnya,” ujar dia.

Lem buatan GSP ini dikemas di kaleng yang berukuran 1 kg, 2 kg, dan 25 kg. Harganya ada di kisaran Rp 80.000–Rp 140.000 per kg. Saat ini, kapasitas produksi di pabriknya mencapai 15 ton–20 ton per bulan. Margin kotor dari penjualan lem di GSP ini sekitar 15%.

Adapun Yuliansyah telah memproduksi lem sejak pada tahun 2002 di Tangerang, Banten. Awalnya ia hanya memproduksi lem epoxy. Akan tetapi, dia mengembangkan produknya dan sekarang terdapat enam jenis lem yang ia buat, misalnya Plastisol dan resin G-plast. “Lem epoxy jadi salah satu produk yang paling sering dibeli,” ujarnya.

Lantaran menyasar pasar industri, dia mengemas lem pada pile dan drum berukuran 25 kg dan 200 kg–250 kg. Harga jualnya berkisar US$ 1–US$ 7 per kg.

Yuliansyah mengakui pertumbuhan bisnis ini menggembirakan. Ketika dia merintis usaha pembuatan lem pada tahun 2002, ia hanya mengantongi omzet sekitar Rp 50 juta per bulan. Namun saat ini, omzetnya melambung hingga Rp 3 miliar saban bulan.

Margin keuntungan dari bisnis ini ada di kisaran 25%–45%. “Beda jenis lem, margin yang dihasilkan pun beda-beda,” ungkapnya. Menurut dia, kue bisnis lem epoxy tergolong kecil, tapi margin yang dijanjikan dari usaha ini bagus.

Bahan baku masih harus barang impor

Anda tertarik menjajal usaha ini? Untuk merintis usaha berskala pabrik, modal yang dikeluarkan memang tak sedikit. Ambil contoh, Agus yang merogoh kocek sebesar Rp 200 juta. Modal itu hanya untuk investasi alat dan bahan baku awal. “Untuk bangunan pabrik, saya sudah punya jadi tidak saya hitung investasi,” ucapnya. Nah, untuk Anda yang merintis dari nol, tentu saja harus menambah modal untuk menyewa lahan dan membangun pabrik.

Namun, Agus mengakui, pada usaha ini modal tidak bisa kembali dengan cepat. Selama tiga tahun, usaha lemnya harus disubsidi dari bisnis lainnya. Baru pada tahun keempat, Agus mulai merasakan keuntungan dari bisnis ini.

Luas pabrik GSP untuk produksi yakni 500 m2. Sementara, untuk penyimpanan bahan baku, Agus punya gudang berukuran 400 m2. Di samping itu, dia punya sisa lahan 150 m2 untuk kantor sekaligus tambahan gudang.

Mesin utama yang dibutuhkan untuk bisnis ini ada dua. Yang pertama, mesin pencampur atau mixer. Mesin mixer untuk membuat lem berkapasitas besar, mulai 200 kg, 500 kg, sampai dua ton. Selain itu, motor yang digunakan harus kuat mengaduk lem yang semakin lama semakin mengeras.

Mixer bisa dibeli bekas dari pabrik lain, tapi dimodifikasi di bengkel. Harganya bermacam-macam, mulai Rp 20 juta–Rp 50 juta. Saat ini, GSP menggunakan enam buah mixer dan menyiapkan dua mixer cadangan.

Yang kedua, mesin untuk mengemas. Dulu, setelah diaduk, lem dimasukkan ke dalam drum yang disematkan keran. Untuk memasukkan lem pada kemasan, keran tinggal dibuka. Namun, sekarang sudah ada mesin otomatis untuk mengemas lem. Mesin ini bisa dibikin sendiri dengan harga sekitar Rp 15 juta.

Mesin bisa dibuat di dalam negeri, beda halnya dengan bahan baku. Agus dan Yuliansyah mengatakan 80% bahan baku pembuatan lem harus diimpor dari luar negeri. Ada sebagian yang diimpor sendiri, tapi ada juga bahan yang bisa dibeli melalui importir. “Bahan baku lem epoxy asalnya dari Jerman. Makanya, harga jualnya belum bisa murah sehingga kadang nelayan mengeluhkan ini, tapi kami tak bisa lagi menekan harga,” tutur Agus. Sebelum memilih supplier, Agus menyarankan produsen untuk membuat standardisasi formula lem sehingga bisa memilih bahan baku terbaik dari supplier terbaik pula.

Pengeluaran terbesar untuk bisnis ini memang terletak pada belanja bahan baku. Bahkan, menurut penuturan Agus, belanja bahan baku ini bisa mencapai 80% dari total biaya bulanan yang ia keluarkan. Maklum, ia membutuhkan sekitar 10 ton bahan pembuat lem tiap bulan.

Pengeluaran lainnya ialah melakukan riset untuk mengembangkan produk. Menurut Yuliansyah, ini biaya yang tergolong besar, setelah belanja bahan baku. “Karena kalau tak bikin produk baru, omzet tidak masuk ke kantong,” ucapnya.

Setelah itu, pengeluaran yang mengikuti ialah membayar gaji karyawan dan ongkos operasional, terutama listrik. Agus menambahkan, listrik harus stabil. Jika di tengah proses produksi, listrik padam, siap-siap menghitung kerugian.

Agus pernah menanggung kerugian sebesar Rp 8 juta akibat listrik padam selama empat jam. “Sekarang PLN sudah kooperatif karena selalu memberitahukan jika akan memadamkan listrik, jadi kami bisa mewaspadai,” cetusnya.

Untuk kemasan, ia menggunakan kaleng seng. Agus mengatakan, lem epoxy lebih cocok dikemas di kaleng seng dibandingkan di plastik misalnya. Pasalnya, lem ini mengandung solven. Nah, jika dikemas dengan plastik, lem membuat kemasan plastik mengerut. “Solven bersifat menyerap air dari udara bebas. Jadi kalau dimasukkan dalam plastik, lama-lama plastik akan menyusut, tapi kalau dalam seng tidak demikian,” jelasnya.

Adapun proses pembuatannya cukup sulit karena melibatkan bahan kimia. Sebenarnya, seluruh bahan baku yang ada dimasukkan ke dalam mixer lalu diaduk hingga menghasilkan lem. Namun, proses ini berlangsung selama beberapa tahap dalam waktu yang tak sebentar.

Untuk membuat lem, setidaknya dibutuhkan waktu empat jam. “Pada tiap tahapan, ada bahan yang dimasukkan dan dihitung waktunya berapa lama, begitu seterusnya,” kata Yuliansyah. Reaksi kimianya juga beragam, mulai reaksi panas dan dingin jadi perlakuan pada bahan baku pun berbeda-beda. Pada tiap reaksi, kecepatan putar mixer harus disesuaikan.

Dus, produsen harus memahami betul proses kimia. “Tak perlu ber pendidikan kimia, yang penting tapi harus mampu memahami proses kimia karena pembuatannya cukup sulit,” kata Agus.

Penting membangun jaringan terlebih dulu

Bahan perekat ini sangat banyak ragamnya. Bahan baku untuk membuatnya pun bermacam-macam. Luas pilihan bahan perekat membuat Anda leluasa untuk memilih jenis lem yang mau diproduksi. Namun, tentu saja pasar yang dituju harus sudah ditetapkan.

Jangan memproduksi lem bila Anda belum tahu pasar yang mau disasar. Itulah peringatan yang dilontarkan Agus dan Yuliansyah. Sebelum repot-repot memikirkan produksi, hal pertama yang harus dikerjakan ialah menemukan pasar yang tepat untuk produk yang akan dijual. “Kalau pasar sudah ada, baru produksi bisa dimulai,” tegas Yuliansyah.

Alasannya, bahan baku lem hanya dapat bertahan empat bulan. Jadi, menimpun bahan baku bukanlah pilihan. Agar tak merugi, pikirkan matang-matang sebelum memulai proses produksi.

Kalau mau mengikuti jejak Agus, Anda bisa belajar dulu dengan bergabung sebagai karyawan di pabrik lem. Agus pernah jadi manager selama tiga tahun di pabrik lem. Selepas keluar dari pabrik itu, ia mengaku tak kesulitan untuk mendapatkan klien karena sudah paham pasar untuk bisnis ini.

Kesulitan yang kerap ditemui ialah mengedukasi pasar. Pasalnya, sebelum membeli produk, customer harus diedukasi terlebih dulu. “Sebisa mungkin, sudah banyak pengalaman dulu supaya bisa lebih cepat melakukan penjualan,” tandasnya.

Setelah menguasai pasar perkapalan di Pesisir Utara, mulai Pekalongan hingga Banyuwangi, Agus berencana merambah daerah lain. Targetnya ialah Nusa Tenggara Timur, Palu, serta Banjarmasin. “Daerah-daerah ini punya industri kapal kayu yang bagus, jadi saya rencanakan menempatkan agen penjualan di sana,” tuturnya. 

Bisnis Lem Yang Merekatkan Laba 1

Agustinus Witanto, pemilik Greatchemindo Satria Putramas (GSP) dan dan Yuliansyah, owner PT Gilang Lemindo sama memproduksi Lem Epoxy. Foto:

DOK Greatchemindo Satria Putramas

Siap bersaing dengan produk asing

Sebelum isu Masyarakat Ekonomi Asean atau yang biasa disingkat dengan singkatan MEA muncul, lem buatan pabrik lokal sudah harus bersaing ketat dengan produsen lem dari luar negeri. Namun, masing-masing pengusaha sudah punya strategi untuk menghadapi persaingan ini.

Yuliansyah yang merupakan owner dari PT Gilang Lemindo mengatakan, inovasi produk merupakan kunci utama untuk menyaingi produk lem impor. Kebanyakan lem dari luar negeri merupakan jenis lem yang penggunaannya general. Sementara, pabrik lokal dapat memproduksi lem yang dimodifikasi sesuai kebutuhan pasar lokal. “Makanya, pabrik lokal harus rajin mengembangkan produk dan terus riset kebutuhan pasar,” tegasnya. Sebisa mungkin produsen tidak lagi membuat lem yang sudah diproduksi pabrik luar negeri. Produsen lokal harus rajin untuk membuat varian baru agar tidak lelah berperang harga.

Riset ini memang mengeluarkan biaya besar. Namun, potensi keuntungan dari lem jenis baru juga besar. “Jadi jangan ragu-ragu untuk bikin produk baru,” kata Yuliansyah.

Saat ini, persaingan bisnis untuk lem epoxy sudah mulai kencang. Produsen harus pintar memodifikasinya agar bisa digunakan oleh industri yang lain. Kalau selama ini lem epoxy masih digunakan untuk industri furnitur, produsen bisa menciptakan lem baru untuk industri otomotif misalnya.

Pendapat ini disetujui oleh Agustinus Witanto. Greatchemindo Satria Putramas (GSP) harus bersaing dengan lem merek luar negeri, terutama dari Inggris. Bagi Agus, kekurangan dari pabriknya hanyalah sertifikat LLOYD untuk produsen produk di bidang perkapalan. “Tanpa sertifikat itu, saya masih sulit bersaing dengan merek internasional,” tukasnya.

Di sisi lain, kebanyakan pabrik lokal memproduksi lem untuk tembok serta untuk alas kaki. Padahal, merek yang beredar sudah sangat banyak, baik lokal maupun impor. “Lebih baik membuat produk baru dengan target pasar yang memang khusus,” ujarnya.

Menurut dia produk lem lokal punya satu kelebihan dibandingkan dengan produk impor, yakni harga yang lebih terjangkau tapi dengan kualitas mirip produk impor. Jadi, peluang untuk membuat pabrik lem memang masih terbuka selama benar-benar bisa menjawab kebutuhan pasar.

Bisnis Parfum Isi Ulang

Bisnis Parfum Isi Ulang – Siapa yang tidak membutukkan parfum, hampir semua kalangan pria/ wanita membutuhkan parfum sebagai penunjang aktivitas. Dengan adanya parfum orang dapat lebih percaya diri bila bertemu dengan orang lain, atau bahkan bisa menarik perhatian orang lain karena keharuman yang khas dari parfum yang kita pakai.

Daya tarik dari parfum bisa membuat orang rela mengeluarkan ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan parfum-parfum bermerek dengan keharumannya yang memikat. Akan tetapi tidak semua orang mampu untuk membeli parfum-parfum original yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah. Maka sebab itu sebagian besar orang banyak yang memilih membeli parfum di tempat-tempat isi ulang parfum yang kini tersebar di berbagi penjuru kota termasuk pusat-pusat perbelanjaan. Walau secara kualitas tak sama dengan parfum original tapi tastenya mendekati parfum original bahkan mungkin saja menyamai. poker asia

Bisnis Parfum Isi Ulang

Konsumen

Konsumen target Anda ialah semua orang dari semua kalangan. Karena semua orang selalu menginginkan tampil rapi dan wangi. https://www.mrchensjackson.com/

Sehingga kebutuhan masyarakat akan parfum semakin hari semakin meningkat. Namun daya beli konsumen paling tinggi adalah dari kalangan anak muda.

Info bisnis

Harumnya bisnis dari parfum isi ulang ini pernah booming atau trending pada tahun 80-an. Meskipun bisnis ini tak lagi seramai era tersebut, akan tetapi hal itu justru harus menjadi pemicu Anda untuk melirik peluang bisnis ini. Apalagi parfum merek luar negeri harganya sangat mahal, sedangkan kebutuhan orang terhadap parfum semakin meningkat.

Untuk memulai usaha ini, apa yang perlu Anda siapkan? Pertama kali ialah tempat beserta renovasinya untuk memajang bahan kimia dan perfum nya. Tempat usaha yang dibutuhkan cukup 3 x 4 meter. Dan di display dengan berbagai bahan-bahan kimia, botol parfum, dan lain – lain.

Kemudian Anda harus mencari bahan bakunya dengan mendatangi toko atau agen bahan kimia. Dibutuhkan kemampuan atau keahlian dalam indera penciuman untuk meracik berbagai bahan kimia agar menghasilkan wangi parfum yang diharapkan oleh konsumen.

Kelebihan bisnis

Saat ini pemakai parfum racikan semakin meningkat, sehingga peluang pasar bisnis ini semakin luas pula. Dengan menawarkan variasi wangi parfum yang hampir sama dengan parfum merek luar negeri, membuat minat masyarakat semakin bagus.

Kekurangan bisnis

Adapun kendala dalam usaha ini adalah persaingan yang bisa jadi sangat menentukan keuntungan yang Anda peroleh nantinya. Bahan baku dari parfum juga terbilang cukup mahal, sehingga pelaku usaha kesulitan untuk menentukan harga jual parfum yang murah.

Pemasaran

Untuk membantu pemasaran, Anda dapat membagikan brosur kecil – kecil yang dititipkan di warung – warung, kost – kost, atau dikantin kampus yang ada di sekitar lokasi usaha Anda. Bila perlu Anda dapat membuat sampel kecil – kecil dan dibagikan secara cuma – cuma. Untuk mengenalkan produk parfum Anda kepada para konsumen. Disamping itu Anda juga bisa menitipkan parfum – parfum ke toko di daerah sekitar Anda. Agar penjualan bisnis parfum Anda meningat.

Kunci sukses

Sedangkan kesuksesan dalam menekuni bisnis ini ialah penyediaan minyak wangi yang sebisa mungkin mirip dengan wangi dari parfum merek-merek terkenal dan mahal. Selain itu pelayanan yang ramah dan bersahabat juga ikut menentukan keberhasilan usaha Anda, lebih-lebih jika persaingan bisnis Anda tidak terlalu jauh dari tempat Anda.

Analisa Ekonomi

Modal Awal

Tempat dan display ruangan                                  Rp  15.000.000

Bahan baku dan lain-lain                                    Rp   5.000.000+

Total                                                       Rp  20.000.000

Biaya Operasional

Gaji 2 pegawai                                              Rp   1.600.000

Transportasi, listrik, telepon, dll                         Rp     400.000

Bahan baku                                                  Rp   5.000.000+

Total                                                       Rp   7.000.000

Omzet per bulan                                             Rp   9.000.000

Laba per bulan                                              Rp   2.000.000

Masa Kembali Modal

(modal awal : laba perbulan)   =       10 bulan

Berikut akan saya jelaskan beberapa tips tentang pemilihan toko parfum isi ulang:

1. Langkah pertama yang ada dalam penilaian toko, anda bisa menilai sebuah toko parfum isi ulang dari kondisi tokonya. Toko parfum yang bersih dan rapih akan lebih meyakinkan bahwa toko tersebut adalah toko parfum yang lebih fokus pada produk-produk yang mereka jual. Oleh karena itu parfum termasuk dalam kebutuhan tertier atau ketiga maka kriteria toko parfum isi ulang yang baik adalah toko parfum yang dapat mewakili segmen untuk golongan ketiga tersebut.

2. Coba untuk bertanya kepada si penjual atau karyawan toko parfum isi ulang tersebut, campuran apa saja yang digunakan untuk produk parfum isi ulang yang mereka jual di toko parfum mereka. Campur standar yang biasanya digunakan adalah Alcohol 96% lalu dicampur dengan Bibit (fragarance). Akan tetapi terdapat juga beberapa toko besar yang menjual parfum isi ulang yang menggunakan standar campuran Alkohol Denat 96%+Fixative dan Stabilizer lalu dicampurkan dengan Bibit. Standar dari parfum isi ulang yang satu ini jauh lebih bagus dari segi kualitasnya dengan standar yang pertama karena campuran-campuran tersebut meliputi Alkohol yang terbuat secara Alami. (Denat) kemudian ditambahkan dengan penguat atau Fixative agar bau dari parfum lebih tahan lama nantinya lalu ditambahkan dengan Penyeimbang (Stabilizer) untuk mempercepat dan menyeimbangkan proses pencampuran bibit dengan alkohol nantinya.

Bisnis Parfum Isi Ulang

3. Anda juga mempunyai hak untuk menanyakan kepada si penjual atau karyawan toko tersebut apakah campuran parfum-nya menggunakan methanol atau Solvent/ Solviol. Kedua cairan kimia dari bahan methanol atau solvent/solviol ini sangat tidak disarankan untuk digunakan pada campuran Parfum Isi Ulang karena kedua cairan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada kulit (jika digunakan secara langsung). Terlebih lagi jika Solvent/ Solviol, jika terkena dikulit secara langsung dapat menimbulkan bercak merah dan juga gatal-gatal (bagi yang kulitnya sensitif). Parfum Isi Ulang yang menggunakan campuran Methanol dan Solvent/ Solviol juga lebih berpeluang besar untuk meninggalkan bercak atau noda pada pakaian dan wangi dari parfumnya hanya sebentar atau tidak tahan lama. Pedagang parfum isi ulang yang memakai kedua cairan methanol dan Solvent/Soviol ini beralasan sebab harga methanol jauh lebih murah dibandingkan dengan alkohol dan solvent / solviol dapat melipatgandakan margin harga jual mereka.

4. Carilah pelayanan dari toko parfum isi ulang yang menyediakan konsultasi dan garansi. Jika kedua hal tersebut tersedia kita jadi dapat berkonsultasi sebelum membeli dan jika kita merasa kurang terhadap kualitas parfumnya kita dapat komplain atau konsultasi kembali setelah membelinya.

5. Biasakan untuk meletakkan parfum isi ulang yang baru kita beli di dalam Freezer (ruang pembeku pada kulkas). Standar untuk menyimpan parfum isi ulang di dalam freezer antara 8 jam sampai dengan 12 jam. hal itu dilakukan guna proses pencampuran antara alkohol dan bibit semakin cepat dan akan berpengaruh juga kepada ketahanan parfum tersebut pada saat kita gunakan atau bahasa trend nya parfum akan lebih long-lasting.

Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias

Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias – Awal mula pembuatan lilin. Penggunaan lilin untuk pencahaya dan penerangan sudah diketahui telah ada sejak zaman kuno dulu entah sejak kapan. Sisa-sisa lilin telah ditemukan di gua-gua Prancis. Dipercaya bahwa manusia gua menggunakannya saat melukis dan menulis atau membuat coretan sketsa di dinding. Diyakini lilin-lilin itu terbuat dari lemak hewani. Orang-orang Mesir kuno juga menggunakan lilin untuk berbagai hal misalnya dengan menuangkan lilin lebah ke batang cuti. Proses pembakaran lilin melibatkan empat elemen dasar zat yaitu zat padat, cairan, gas, dan plasma.

Tubuh lilin umumnya terbuat dari lilin parafin. Bisa juga dibuat dari lilin lebah. Lilin parafin adalah lilin alami yang

Lilin juga dikenal dengan kegunaannya sebagai media atau alat ibadah bagi beberapa agama besar seperti hindu dan budha.

berasal dari tumbuhan. lilin ini bisa dibeli dari Petroleum Refinery atau the Specialty Wax Processor. Lebah lebah juga dianggap sebagai penghasil lilin alami, dan diambil dari lebah madu. idnpoker

Inilah substansi yang digunakan lebah untuk membangun sarang lebah mereka. Sumbu lilin biasanya terbuat dari nilon tebal, gulungan kain yang dililit atau sumbu khusus, yang diletakkan di tengah lilin sebelum mengering. Sumbu ini juga biasa terbuat dari serat kapas yang telah dikepang bersama. www.benchwarmerscoffee.com

Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias

Sumbu biasanya sangat tipis, tapi juga sangat kuat. Terkadang pembuat lilin akan menggunakan sumbu yang lebih lebar dari biasanya untuk meningkatkan ukuran nyala api.

Apa saja kegunaan lilin

Lilin awalnya adalah alat untuk memberi cahaya namun saat ini lilin lebih sering digunakan sebagai kesenian atau juga sebagai bahan pembuat patung lilin.

Pembuatan lilin hari ini adalah hobi atau kerajinan yang menyenangkan. Bagi beberapa orang, hal ini juga merupakan usaha bisnis yang sangat menguntungkan.

Pembuatan lilin memberi Anda kemampuan untuk membuat desain dan kerajinan indah dari lilin. Tidak ada batasan bentuk, ukuran, dan warna yang bisa Anda gunakan untuk membuat kerajinan lilin.

Belakangan juga Lilin telah menjadi lebih populer karena kemampuan nya menghasilkan aroma yang wangi dibandingkan kemampuan sebenarnya yaitu menghasilkan cahaya. Beberapa lilin mengeluarkan aroma yang populer seperti vanili atau melati. Yang lainnya berbau seperti kue coklat atau gulungan kayu manis.

apa yang harus saya perhatikan jika saya ingin mulai membuat lilin hiasan dan pengharum ruangan?

1. Perhatikan Keselamatan

Keselamatan adalah bagian terpenting dari pembuatan lilin. Suhu lilin saat panas bisa mengakibatkan luka bakar yang parah. selain itu ada juga resiko kebakaran. Pastikan area pembuatan lilin Anda terpasang dengan benar dan Anda memiliki alat pemadam kebakaran di area ini. Bersihkan tumpahan lilin yang telah leleh dan mengeras karena akan menjadi sangat licin dan mungkin bisa menyebabkan orang terjatuh jika tidak sengaja menginjaknya, bekerja menerapkan kebiasaan keselamatan yang baik.

2. Mulai dari yang Sederhana

Agar lilin membuat kesenangan dan bukannya membuat frustrasi, mulailah akan membuat lilin sederhana. Ini adalah kesempatan besar bagi Anda untuk menemukan apa yang sesuai dengan yang anda inginkan dan juga bisa memberi Anda kesempatan untuk belajar sekaligus melakukan percobaan yang diperlukan.

3. Perhatikan proses pencairan dan pemadatan lilin

Mencairkan lilin pada suhu yang tepat sangat diperlukan saat anda akan membuat suatu kerajinan dari lilin. Anda juga harus mencoba bereksperimen dengan proses pendinginan. Begitu Anda menguasai ini, Anda akan mulai rileks dan prosesnya akan menjadi lebih alami bagi Anda. Inilah saat yang tepat untuk mulai bereksperimen dengan pewarna, aroma, dan bentuk untuk lilin Anda.

4. Belajar terus dari Kesalahan

Proses pembuatan lilin mudah diikuti jika Anda meluangkan waktu dan belajar dari kesalahan Anda. Mereka yang tidak sabar dan melakukan multitasking secara ekstrem kemungkinan besar tidak akan menikmati seni pembuatan lilin. Namun, sangat menyenangkan bagi mereka yang memiliki banyak waktu untuk mengikuti proses dan yang menikmati menciptakan sesuatu.

“Es buahnya dua, es krimnya lima, sama supnya tiga ya, Mbak,” kata seorang ibu kepada pemilik toko. Si pemilik toko pun bergegas mengambil pesanan dari lemari kaca di depannya. Dia menyimpan pesanan itu di lemari bukan sebab sudah dibuat atau takut basi, tapi karena hidangan itu ternyata bukan hidangan asli, melainkan lilin hias dan aroma terapi.

Kreasi dari tangan Ekky Puji Lestari memang terkesan sangat nyeni. Dia berhasil mengubah bahan lilin malam menjadi aneka macam bentuk, termasuk makanan dan minuman. Bentuk lilin yang dibuatnya pun menyerupai asli. Wanita berusia 42 tahun yang akrab dipanggil Ekky tersebut, membuat lilin hias dengan ratusan bentuk yang berwarna-warni. Jika orang hanya memandangnya sekali, orang akan sulit bedakan mana lilin mana yang asli.

Bermula dari keisengan belajar membuat lilin hias dari adiknya, Ekky mendirikan usaha bernama Griya Lilin Solo sekitar enam tahun lalu. Bagi Ekky membuat lilin hias terbilang gampang-gampang susah, yang dibutuhkan adalah kesabaran dan jiwa seni. Akan tetapi, bagi yang memang sudah hobi seperti Ekky, membuat lilin hias dan menjalankan bisnis tersebut serasa sangat mudah.

Pada saat ini, Ekky bersama sejumlah karyawannya, mengerjakan seluruh pesanan lilin hias di workshop sekaligus tokonya di Jalan Cikarang, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo. Mereka mengerjakan berbagai bentuk lilin sesuai permintaan pemesan. “Terbuka dengan berbagai order membuat buyer nyaman dan seringnya mereka kembali lagi. Akan tetapi, kembali ke kitanya masing-masing, berani tidak ambil tantangan untuk memproduksi sesuai permintaan buyer,” ungkap Ekky tersenyum.

Modal Lima Juta, Aset Ratusan Juta

Tangan Ekky memang tidak selembut dulu kala usaha lilin hias tersebut belum dibuka. Akan tetapi, berkat bukti kegigihannya itu, saat ini ia mampu menghidupi keluarga dan sejumlah pekerja. Ekky menjual bermacam-macam lilin hias dengan harga variatif, tergantung bentuk, ukuran, dan tingkat kesulitan produksi. Harga lilin yang dia jual berkisar 3.000 rupiah hingga ratusan ribu rupiah.

Dalam sebulan, Ekky pun dapat memproduksi ribuan lilin hias. Jika dihitung, omzet yang didapatkannya kini berkisar puluhan juta dan asetnya mencapai lebih dari 100 juta. “Pesanan paling ramai ketika musim nikah, Mas. Soalnya kebanyakan orang yang mencari lilin hias untuk souvenir pernikahan. Ada juga buyer yang berasal dari luar negeri yang tahu Griya Lilin lewat sosial media dan pemberitaan,” ungkap Ekky

Ekky memulai kiprah usaha lilin hias hanya dengan modal lima juta dari tabungannya.  Kemudian ia belajar berbisnis sembari mengasah kreasi hobi membuat kerajinan lilin hiasnya. Ia juga pelajari seluk beluk lilin di Indonesia. “Sampai saat ini kendalanya hanya pasokan bahan lilin yang sepertinya semakin sulit dicari. Saya terpaksa harus impor dari Singapura atau Australia,” katanya.

Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias

Inovasi adalah Kunci

Walau saat ini Ekky boleh tersenyum bangga dengan usahanya, tak lantas Griya Lilin tanpa perjuangan dan pasang surut. Ekky sempat kesulitan dalam pemasaran, namun ia atasi dengan mulai menjual secara online dan mengikuti berbagai pameran, bahkan sampai ke luar kota.

Selain itu, Ekky tak malu mengikuti berbagai komunitas usaha di Solo. Dalam perjumpaan dengan seorang teman, ia mendapat ide untuk melakukan inovasi pada produknya. Ekky dengan apik menyandingkan lilin hiasnya dengan aroma terapi. Jadilah lilin hias yang dibuat oleh Ekky bisa dipajang, dinyalakan, dan dipakai untuk terapi.

Ekky mengaku bahwa sampai sekarang terus menjajal inovasi lain untuk produk lilin hiasnya. Dia berharap usaha lilin hias yang dijalankannya dapat selalu terang tak ubahnya terang lilin yang dinyalakan. Selain di tokonya, Ekky juga aktif dalam memasarkan lilin-lilin hias buatannya di Night Market Ngarsopuro yang buka setiap Sabtu Malam di ruas jalan utama Slamet Riyadi, Solo.

Bisnis Produksi Deterjen Rumahan

Bisnis Produksi Deterjen Rumahan – Deterjen atau sabun cuci adalah sebuah komoditas yang tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan rumah tangga dewasa ini. Awalnya sabun cuci yang dipakai oleh orang Indonesia adalah sabun cuci batangan, kemudian semakin lama semakin beralih ke sabun cuci colek. Pada pertengahan tahun 80an Unilever mengenalkan sabun cuci berbentuk bubuk dengan merk Rinso.Lambat laun sebagian besar konsumen sabun cuci colek dan batangan berpindah ke bubuk yang menawarkan kepraktisan karena bisa mencuci sekaligus dengan merendam pakian dalam satu wadah.

Keberhasilan Rinso ini kemudian diikuti oleh beberapa perusahaan untuk ikut bermain di pasar sabun cuci powder seperti, so klin, attack easy, daia, boom, rinso molto, total dan masih banyak lagi lainnya. Ternyata tak hanya perusahaan besar saja yang bermain disini, perusahaan-perusahaan lokal sekelas industri rumahan juga memproduksi deterjen powder.

Perusahaan lokal tersebut biasanya membidik target laundry, hotel dan komunitas tertentu misalnya ibu-ibu PKK. Kefleksibelan mereka dalam memproduksi suatu produk sehingga mereka mampu untuk melayani bermacam konsumen dengan berbagai kebutuhan. Perusahaan tersebut mampu memproduksi deterjen skala rumahan yang tidak kalah kualitasnya dengan merk terkenal namun memberikan harga yang terjangkau. idn poker

Bisnis Produksi Deterjen Rumahan

Tri bayu sasongko,ST seorang pengusaha deterjen lokal. Pria yang dilahirkan pada 27 tahun lalu ini merupakan alumnus teknik kimia UGM. Dia bersama-sama dengan beberapa rekannya mendirikan pabrik deterjen di daerah Pakem Sleman. Beliau menjelaskan bahwa belum lama mendirikan pabrik ini tetapi sudah mendapatkan kontrak untuk membuatkan deterjen oleh seorang klien sebanyak 20 ton. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Analisa Bisnis Deterjen

Produksi Deterjen

Alat produksi yang digunakan dalam proses pembuatannya tidaklah banyak dan rumit layaknya pabrik-pabrik besar. Alat produksi yang besar hanya sebuah mixer yang mampu menampung bahan sebesar 50 kg alat ini di operasikan secara batch, dalam sehari mampu menghasilkan deterjen bubuk sebanyak 2 ton.

Bayu yang merupakan Dirut PT.Gama Sains Sembada menjelaskan bahwa untuk kemasan diserahkan kepada klien untuk mendesainnya sendiri. Setelah desain jadi, klien bisa menyerahkan kepada perusahaan. Untuk proses pengemasan Bayu bekerjasama dengan penduduk sekitar dengan upah Rp. 90,- per kemasan.

Dari perusahaan ini mampu menghasilkan beberapa produk dengan kualitas yang berbeda. Kualitas Matic nomer 1 (M-01) diperuntukkan mesin cuci dengan kualitas rendah busa, anti karat, anti redeposisi, oksigen aktif, ramah lingkungan dan tidak panas di tangan. Produk ini dijual dengan harga 18.000,- per kg. Ada juga produk yang semi matic yang bisa digunakan untuk mesin cuci dan manual.

“Produk ini rendah busa, ramah lingkungan, tidak panas di tangan, kualitas diatas deterjen merk terkenal dan harga Cuma Rp.9.000,- per kg” kata Bayu sambil berpromosi. Ada juga produk yang khusus untuk mencuci manual dengan banyak busa. Bayu juga menambahkan kalau produk-produk yang dia hasilkan adalah ramah lingkungan. Ke depan perusahaan yang dia pimpin akan memproduksi aneka produk toiletries lainnya semacam pembersih lantai, pewangi pakaian, pelembut pakaian.

Pemasaran Deterjen

Pemasaran yang dilakukan oleh bayu adalah dengan menawarkan untuk menjadi salah satu distributor produknya. Dalam hal ini sesorang yang menjadi distributornya akan diberikan wilyah kerja dan target bulanannya. Perusahaan ini juga menerima order bagi siapa saja orang yang ingin dibuatkan deterjen. Deterjen yang diproduksi sesuai dengan permintaan klien.

Kendala Bisnis Deterjen

Kendala yang sering dihadapi oleh perusahan deterjen lokal berdasarkan penelusuran penulis adalah produk yang mempunyai kelembapan yang tinggi dibanding produk pasaran. Ini dikarenakan pada prosesnya tidak menggunakan dryer. Ini bisa dimaklumi karena harga alat dryer yang sangat tinggi.  Kendala lainnya adalah harga bahan baku yang fluktuatif tergantung dari nilai dolar. Sebagian besar bahan baku deterjen masih mengimpor dari Negara lain.

Bisnis Produksi Deterjen Rumahan 1

Simulasi Keuntungan Bisnis Deterjen Basis perhitungan untuk setiap 1 kg deterjen.

Bahan Baku : Linear Alkyl benzene sulfonate (LAS)        : 0,1 kg x  40.000,- = Rp. 4.000,- Ethylene Diamine Tetra Acetate/EDTA)        : 0,1 x Rp. 40.000,- = Rp. 4.000,- Sodium Sulfate : 0,75 x Rp. 1500,-          : Rp. 1.125,- Carboxyl Methyl Cellulose (CMC)             : 0,05 kg x Rp.60.000,- = Rp. 3.000,-

Packing Kemasan : Rp.1.000,- = Rp. 1.000,-

Pendapatan Harga Jual : 1 kg x Rp. 14.500,- = Rp. 14.500,-

Keuntungan : Rp.14.500,- – Rp. 13.125     = Rp. 1.375,- Asumsi diatas didasarkan pada target keuntungan antara 10-15%

Sebelum Memulai Bisnis Deterjen Simak Dulu Keunggulan dan Kekurangan

Keunggulan dari deterjen bubuk ini dinilai sangat ampuh untuk membantu mengangkat noda pada pakaian yang kotor. Bisa pula mengantikan fungsi dari sabun cair atau sabun colek yang digunakan untuk mencuci kamar mandi. Deterjen yang satu ini tidak panas jika digunakan, dan merupakan deterjen yang ramah lingkungan.

Kekurangan dari deterjen ini adalah dapat mempercepat pudarnya warna pakaian pakaian untuk pemakaian dalam jangka waktu yang lama.  Kelemahan lainnya juga dapat membuat kerak pada mesin cuci untuk anda yang mencuci dengan menggunakan mesin.

Langkah Memulai Bisnis Deterjen

Untuk memulai suatu usaha memanglah tidak mudah. Ada beberapa strategi yang harus dihadapai. Agar tidak salah arah maka ada baiknya jika anda memperhatikan beberapa hal ini untuk mendapatkan gambaran untuk memulai usaha ini.

Tentukan Jenis Usaha

Pertama-tama adalah menentukan jenis usaha, apabila anda sudah menentukan jenis usaha anda adalah menjual produk deterjen. Maka cari tahu lebih banyak mengenai deterjen. Pelajari lebih dalam mengenai produk ini dari kelebihan dan kelemahannya. Cara membuatnya dan dari mana anda dapat menemukan bahan bakunya.

Perencanaan Matang

Rencanakan secara matang apa saja yang perlu dipersiapkan dan dibutuhkan sebelum memulai usaha yang satu ini. Tentukan lokasi usaha yang akan digunakan untuk berjualan atau memasarkan produk anda.

Siapkan Modal

Hal yang paling penting yaitu  menyiapkan modal usaha. Namun sebelum itu anda harus mengetahui rincian analisa usaha secara lengkap untuk menentukan harga jual. Mulai dari modal usaha serta keuntungan yang didapatkan.

Bentuk Kemasan

Memberikan inovasi yang berbeda pada deterjen anda merupakan salah satu hal penting. Salah satunya dengan menyiapkan kemasan yang menarik untuk membantu menyempurnakan produk deterjen anda. Buat kemasan yang berbeda dengan kemasan deterjen yang ada dipasaran merupakan salah satu ide yang cemerlang. Buat desain kemasan yang simpel namun menarik, serta praktis untuk digunakan.

Keunggulan Produk

Berikan inovasi yang berbeda dari produk dipasaran lainnya. Hal ini dapat meningkatkan penjualan karena keunikan dan kelebihan dari produk bisa menjadi salah satu daya tarik masyarakat dalam membeli suatu produk.

Sistem Pemasaran atau Promosi

Tentukan sistem pemasaran produk anda, baik secara online maupun offline. Untuk pemasaran offline anda dapat memasarkannya dengan cara dari mulut ke mulut, menitipkannya pada warung-warung terdekat, menawarkan pada tetangga, laundry dan penginapan-penginapan seperti hotel atau kost. Untuk pemasaran secara online anda dapat memasarkannya dengan menggunakan sosial media instagram, whatsapp atau facebook. Memasarkan dengan cara online dinilai sangat efektif karena lebih tepat sasaran dan cepet untuk mengenalkan produk.