Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias

Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias – Awal mula pembuatan lilin. Penggunaan lilin untuk pencahaya dan penerangan sudah diketahui telah ada sejak zaman kuno dulu entah sejak kapan. Sisa-sisa lilin telah ditemukan di gua-gua Prancis. Dipercaya bahwa manusia gua menggunakannya saat melukis dan menulis atau membuat coretan sketsa di dinding. Diyakini lilin-lilin itu terbuat dari lemak hewani. Orang-orang Mesir kuno juga menggunakan lilin untuk berbagai hal misalnya dengan menuangkan lilin lebah ke batang cuti. Proses pembakaran lilin melibatkan empat elemen dasar zat yaitu zat padat, cairan, gas, dan plasma.

Tubuh lilin umumnya terbuat dari lilin parafin. Bisa juga dibuat dari lilin lebah. Lilin parafin adalah lilin alami yang

Lilin juga dikenal dengan kegunaannya sebagai media atau alat ibadah bagi beberapa agama besar seperti hindu dan budha.

berasal dari tumbuhan. lilin ini bisa dibeli dari Petroleum Refinery atau the Specialty Wax Processor. Lebah lebah juga dianggap sebagai penghasil lilin alami, dan diambil dari lebah madu. idnpoker

Inilah substansi yang digunakan lebah untuk membangun sarang lebah mereka. Sumbu lilin biasanya terbuat dari nilon tebal, gulungan kain yang dililit atau sumbu khusus, yang diletakkan di tengah lilin sebelum mengering. Sumbu ini juga biasa terbuat dari serat kapas yang telah dikepang bersama. www.benchwarmerscoffee.com

Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias

Sumbu biasanya sangat tipis, tapi juga sangat kuat. Terkadang pembuat lilin akan menggunakan sumbu yang lebih lebar dari biasanya untuk meningkatkan ukuran nyala api.

Apa saja kegunaan lilin

Lilin awalnya adalah alat untuk memberi cahaya namun saat ini lilin lebih sering digunakan sebagai kesenian atau juga sebagai bahan pembuat patung lilin.

Pembuatan lilin hari ini adalah hobi atau kerajinan yang menyenangkan. Bagi beberapa orang, hal ini juga merupakan usaha bisnis yang sangat menguntungkan.

Pembuatan lilin memberi Anda kemampuan untuk membuat desain dan kerajinan indah dari lilin. Tidak ada batasan bentuk, ukuran, dan warna yang bisa Anda gunakan untuk membuat kerajinan lilin.

Belakangan juga Lilin telah menjadi lebih populer karena kemampuan nya menghasilkan aroma yang wangi dibandingkan kemampuan sebenarnya yaitu menghasilkan cahaya. Beberapa lilin mengeluarkan aroma yang populer seperti vanili atau melati. Yang lainnya berbau seperti kue coklat atau gulungan kayu manis.

apa yang harus saya perhatikan jika saya ingin mulai membuat lilin hiasan dan pengharum ruangan?

1. Perhatikan Keselamatan

Keselamatan adalah bagian terpenting dari pembuatan lilin. Suhu lilin saat panas bisa mengakibatkan luka bakar yang parah. selain itu ada juga resiko kebakaran. Pastikan area pembuatan lilin Anda terpasang dengan benar dan Anda memiliki alat pemadam kebakaran di area ini. Bersihkan tumpahan lilin yang telah leleh dan mengeras karena akan menjadi sangat licin dan mungkin bisa menyebabkan orang terjatuh jika tidak sengaja menginjaknya, bekerja menerapkan kebiasaan keselamatan yang baik.

2. Mulai dari yang Sederhana

Agar lilin membuat kesenangan dan bukannya membuat frustrasi, mulailah akan membuat lilin sederhana. Ini adalah kesempatan besar bagi Anda untuk menemukan apa yang sesuai dengan yang anda inginkan dan juga bisa memberi Anda kesempatan untuk belajar sekaligus melakukan percobaan yang diperlukan.

3. Perhatikan proses pencairan dan pemadatan lilin

Mencairkan lilin pada suhu yang tepat sangat diperlukan saat anda akan membuat suatu kerajinan dari lilin. Anda juga harus mencoba bereksperimen dengan proses pendinginan. Begitu Anda menguasai ini, Anda akan mulai rileks dan prosesnya akan menjadi lebih alami bagi Anda. Inilah saat yang tepat untuk mulai bereksperimen dengan pewarna, aroma, dan bentuk untuk lilin Anda.

4. Belajar terus dari Kesalahan

Proses pembuatan lilin mudah diikuti jika Anda meluangkan waktu dan belajar dari kesalahan Anda. Mereka yang tidak sabar dan melakukan multitasking secara ekstrem kemungkinan besar tidak akan menikmati seni pembuatan lilin. Namun, sangat menyenangkan bagi mereka yang memiliki banyak waktu untuk mengikuti proses dan yang menikmati menciptakan sesuatu.

“Es buahnya dua, es krimnya lima, sama supnya tiga ya, Mbak,” kata seorang ibu kepada pemilik toko. Si pemilik toko pun bergegas mengambil pesanan dari lemari kaca di depannya. Dia menyimpan pesanan itu di lemari bukan sebab sudah dibuat atau takut basi, tapi karena hidangan itu ternyata bukan hidangan asli, melainkan lilin hias dan aroma terapi.

Kreasi dari tangan Ekky Puji Lestari memang terkesan sangat nyeni. Dia berhasil mengubah bahan lilin malam menjadi aneka macam bentuk, termasuk makanan dan minuman. Bentuk lilin yang dibuatnya pun menyerupai asli. Wanita berusia 42 tahun yang akrab dipanggil Ekky tersebut, membuat lilin hias dengan ratusan bentuk yang berwarna-warni. Jika orang hanya memandangnya sekali, orang akan sulit bedakan mana lilin mana yang asli.

Bermula dari keisengan belajar membuat lilin hias dari adiknya, Ekky mendirikan usaha bernama Griya Lilin Solo sekitar enam tahun lalu. Bagi Ekky membuat lilin hias terbilang gampang-gampang susah, yang dibutuhkan adalah kesabaran dan jiwa seni. Akan tetapi, bagi yang memang sudah hobi seperti Ekky, membuat lilin hias dan menjalankan bisnis tersebut serasa sangat mudah.

Pada saat ini, Ekky bersama sejumlah karyawannya, mengerjakan seluruh pesanan lilin hias di workshop sekaligus tokonya di Jalan Cikarang, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo. Mereka mengerjakan berbagai bentuk lilin sesuai permintaan pemesan. “Terbuka dengan berbagai order membuat buyer nyaman dan seringnya mereka kembali lagi. Akan tetapi, kembali ke kitanya masing-masing, berani tidak ambil tantangan untuk memproduksi sesuai permintaan buyer,” ungkap Ekky tersenyum.

Modal Lima Juta, Aset Ratusan Juta

Tangan Ekky memang tidak selembut dulu kala usaha lilin hias tersebut belum dibuka. Akan tetapi, berkat bukti kegigihannya itu, saat ini ia mampu menghidupi keluarga dan sejumlah pekerja. Ekky menjual bermacam-macam lilin hias dengan harga variatif, tergantung bentuk, ukuran, dan tingkat kesulitan produksi. Harga lilin yang dia jual berkisar 3.000 rupiah hingga ratusan ribu rupiah.

Dalam sebulan, Ekky pun dapat memproduksi ribuan lilin hias. Jika dihitung, omzet yang didapatkannya kini berkisar puluhan juta dan asetnya mencapai lebih dari 100 juta. “Pesanan paling ramai ketika musim nikah, Mas. Soalnya kebanyakan orang yang mencari lilin hias untuk souvenir pernikahan. Ada juga buyer yang berasal dari luar negeri yang tahu Griya Lilin lewat sosial media dan pemberitaan,” ungkap Ekky

Ekky memulai kiprah usaha lilin hias hanya dengan modal lima juta dari tabungannya.  Kemudian ia belajar berbisnis sembari mengasah kreasi hobi membuat kerajinan lilin hiasnya. Ia juga pelajari seluk beluk lilin di Indonesia. “Sampai saat ini kendalanya hanya pasokan bahan lilin yang sepertinya semakin sulit dicari. Saya terpaksa harus impor dari Singapura atau Australia,” katanya.

Rupiah Mengalir Karena Usaha Lilin Hias

Inovasi adalah Kunci

Walau saat ini Ekky boleh tersenyum bangga dengan usahanya, tak lantas Griya Lilin tanpa perjuangan dan pasang surut. Ekky sempat kesulitan dalam pemasaran, namun ia atasi dengan mulai menjual secara online dan mengikuti berbagai pameran, bahkan sampai ke luar kota.

Selain itu, Ekky tak malu mengikuti berbagai komunitas usaha di Solo. Dalam perjumpaan dengan seorang teman, ia mendapat ide untuk melakukan inovasi pada produknya. Ekky dengan apik menyandingkan lilin hiasnya dengan aroma terapi. Jadilah lilin hias yang dibuat oleh Ekky bisa dipajang, dinyalakan, dan dipakai untuk terapi.

Ekky mengaku bahwa sampai sekarang terus menjajal inovasi lain untuk produk lilin hiasnya. Dia berharap usaha lilin hias yang dijalankannya dapat selalu terang tak ubahnya terang lilin yang dinyalakan. Selain di tokonya, Ekky juga aktif dalam memasarkan lilin-lilin hias buatannya di Night Market Ngarsopuro yang buka setiap Sabtu Malam di ruas jalan utama Slamet Riyadi, Solo.